Pada 1 Agustus 2021 pukul 11.13 WIB lalu sebuah Tagar South Korea Racist trending di Twitter dan di beberapa media lainnya. Di Indonesia, tagar ini tenggelam dengan kegembiraan Greysia/Apriyani meraih emas olimpiade.
Namun di luar negeri sana, tetap saja ramai orang memperbincangkannya. Tagar tersebut merupakan protes terhadap Korea Selatan yang terkesan rasis dengan menyebutkan bahwa ada atlet peraih medali emas asal Iran adalah teroris.
Atlet Korea Selatan Jin Jong-oh seorang altlet menembak dari Korea Selatan dan merupakan legenda menembak dari Negeri Ginseng tersebut menuding Javad Foroughi, peraih emas Olimpiade cabang menembak asal Iran sebagai teroris. Pernyataan Jin itu pun dinilai rasis oleh warganet.
Al Arabiya memberitakan bahwa Komite Olimpiade (IOC) menantang balik semua pihak yang menuduh Javad sebagai anggota teroris Garda Revolusioner Iran.
“Kami akan bergerak jika mereka bisa memberikan bukti apapun untuk dikirimkan kepada kami,” kata Jubir IOC Mark Adams seperti dilihat detikINET, Selasa (3/8/2021).
Jin Jong Oh sendiri diberitakan The Korean Times sudah meminta maaf atas ucapan rasisnya. Namun, tagar #SouthKoreaRacist tetap awet, dugaannya karena banyak netizen Indonesia terutama para fans K-Pop meramaikannya terus.
Pernyataan rasis Korea Selatan di Olimpiade Tokyo 2020 masih berbuntut panjang. Di Twitter, netizen Negeri Ginseng ramai-ramai meminta maaf.
Dengan hujan kritikan, banyak netizen Korea Selatan menyampaikan permohonan maaf mereka di Twitter. Mereka mengakui yang diucapkan Jin Jong Oh tidak patut, begitu pula kejadian rasis sebelumnya di stasiun TV MBC saat pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.
Namun mereka juga meminta masalah rasisme ini jangan dipukul rata. Masih banyak orang Korea Selatan lain yang tidak rasis. Kemudian, jangan pula Korea Selatan diledek sebagai Jepang Barat, karena Korea Selatan juga pernah merasakan dijajah Jepang.