DeepSeek, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China, telah mencapai posisi sebagai aplikasi gratis teratas di App Store AS, menggantikan ChatGPT. Menurut data dari firma analitik aplikasi seluler Appfigures, DeepSeek kini menjadi aplikasi nomor satu di App Store AS dan 51 negara lainnya. Kenaikan pesat ini didorong oleh peluncuran serangkaian model AI terbuka yang mampu bersaing dengan model unggulan dari OpenAI dan Google. Uniknya, model DeepSeek dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah dan menggunakan chip AI yang lebih sederhana. Efisiensi ini mengguncang industri, menyebabkan saham Nvidia anjlok hingga 17% dan membuat perusahaan teknologi lainnya waspada.
Namun, popularitas DeepSeek juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan data. Beberapa negara, termasuk Australia dan Italia, telah mengambil langkah untuk membatasi atau melarang penggunaan aplikasi ini. Australia, misalnya, telah mengumumkan larangan terhadap DeepSeek dari semua sistem dan perangkat pemerintah karena kekhawatiran keamanan nasional. Meskipun demikian, individu swasta masih diizinkan menggunakan teknologi DeepSeek.
Sementara itu, otoritas perlindungan data Italia telah memerintahkan DeepSeek untuk memblokir chatbot-nya di Italia setelah perusahaan tersebut gagal menangani kekhawatiran terkait kebijakan privasinya.
Keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa perusahaan AI dari China mampu bersaing di pasar global, namun juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap isu keamanan dan privasi data.